PENGERTIAN PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA SISWA (LEARNER-CENTERED)

09.43 / Diposting oleh eLLiYa's EdUcAtiOn bLoG /



Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pembelajaran dengan
menggunakan sepasang perspektif, yaitu fokus pada individu pembelajar (keturunan, pengalaman, perspektif, latar belakang, bakat, minat, kapasitas, dan kebutuhan)
dengan fokus pada pembelajaran (pengetahuan yang paling baik tentang pembelajaran dan bagaimana hal itu timbul serta tentang praktek pengajaran yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat motivasi, pembelajaran, dan prestasi bagi semua pembelajar.
Fokus ganda ini selanjutnya memberikan informasi dan dorongan
pengambilan keputusan pendidikan. Perspektif yang berpusat pada siswa ini
merupakan suatu refleksi dari duabelas (12) prinsip psikologis pembelajaran berpusat pada siswa dalam program, praktek, kebijakan, dan orang-orang yang mendukung pembelajaran untuk semua.

Berdasarkan prinsip dasar pembelajaran berpusat pada siswa, maka untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan orientasi antara pembelajaran
berpusat pada siswa dan pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, diciptakan
dua profil yang berlawanan, yaitu
(a). Profil guru dengan asumsi berpusat pada siswa,
dan (b). Profil guru dengan asumsi tidak berpusat pada siswa.

a. Profil guru dengan asumsi berpusat pada siswa:

Semua siswa memiliki potensi untuk belajar. Dalam rangka untuk memaksi-
malkan pembelajaran, kita perlu membantu para siswa merasa nyaman mendis-
kusikan perasaan dan keyakinan mereka. Memperhatikan kebutuhan sosial,
emosional, dan fisik para siswa merupakan hal yang sangat penting harus
dimunculkan dalam pembelajaran. Membantu para siswa memahami bagaimana
keyakinan mereka terhadap diri mereka sendiri mempengaruhi pembelajaran, hal ini sama pentingnya dengan membantu mereka dalam ketrampilan akademisnya. Para
siswa memiliki kemampuan alamiah untuk memperoleh pembelajaran sendiri.
Ketika para guru merasa rileks dan nyaman dengan diri mereka sendiri, mereka
memiliki akses untuk mencapai kebijaksanaan alamiah untuk mengatasi berbagai
kesulitan di dalam kelas. Kemauan untuk berhubungan dengan masing-masing siswa
merupakan suatu keunikan individual yang dapat memfasilitasi pembelajaran. Guru
perlu mendukung para siswa untuk memperoleh minatnya masing-masing di sekolah
dan mengkaitkan pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata mereka.
Menerima siswa dimanapun berada akan membuat mereka lebih siap belajar.
Guru memiliki keyakinan bahwa mereka mampu membuat suatu perbedaan dengan
semua siswa. Melihat sesuatu dari sudut pandang siswa merupakan suatu kunci bagi
kebaikan kinerja mereka di sekolah. Guru meyakini bahwa mendengarkan siswa
merupakan salah satu cara menolong mereka menyelesaikan persolan mereka sendiri.

b. Profil guru dengan asumsi tidak berpusat pada siswa:

Guru berkeyakinan jika para siswa tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik,
mereka (para siswa) harus kembali ke dasar dan lebih banyak mengembangkan
hafalan dan ketrampilan. Pekerjaan utama guru adalah membantu siswa memenuhi
standar kurikulum. Membiarkan mereka berjalan sendiri merupakan satu hal yang
tidak mungkin, karena kebanyakan siswa tidak dapat dipercaya untuk belajar apa
yang seharusnya mereka ketahui. Jika guru tidak memberikan arah bagi siswa, maka
siswa tidak akan mendapat sesuatu jawaban yang benar. Mengetahui bahan pelajaran dari guru merupakan kontribusi yang sangat penting, guru dapat membuat siswa belajar. Guru yang baik selalu mengetahui lebih banyak daripada siswanya.
Banyak alasan yang kompleks mengapa para siswa berperilaku tidak tepat.
Selain itu, guru tidak dapat mempengaruhi sesuatu yang terjadi di luar sekolah. Jika
guru memberikan kontrol yang ketat pada para siswa, maka para siswa itu akan
memperoleh banyak keuntungan dari guru. Agar supaya siswa menghargai guru
sebagai pengajar, maka sangat perlu mempertahankan peran guru sebagai figur yang otoriter.. Satu hal lagi yang paling penting, guru dapat mengajar para siswa bila
mereka mengikuti aturan main dan mengerjakan seperti apa yang diharapkan di
dalam kelas. Kemampuan bawaan itu sangat pasti dan beberapa siswa tidak dapat
belajar sebaik siswa yang lainnya. Beberapa siswa hanya tidak ingin belajar. Guru
seharusnya tidak banyak berharap dengan siswa yang secara terus menerus
menimbulkan masalah di kelas. Gurulah yang paling tahu apa yang dibutuhkan oleh
para siswa dan apa yang paling penting untuk para siswa. Para siswa seharusnya
menggunakan kata-kata yang diajarkan oleh guru, hal itu akan menjadi relevan
dengan kebutuhan dalam kehidupan siswa.

Kebanyakan guru tidak menujukkan karakteristik yang ekstrim pada satu profil,
tetapi mereka memiliki atribut pada kedua profil tersebut. Jadi, atribut tersebut
bersifat kontinum. Guru yang cenderung menunjukkan profil berpusat pada siswa
umumnya mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan lebih baik dengan para
siswa. Guru-guru ini cenderung mementingkan apa yang ingin dipelajari oleh para
siswa, termasuk dalam menentukan tujuan pembelajaran, dan mendorong siswa
untuk belajar mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pembelajaran
mereka, kadang secara individual dan kadang-kadang dalam kerjasama kelompok.
Guru-guru ini lebih mampu menggambarkan bakat, kapasitas, dan kekuatan unik
masing-masing siswa yang membawa dorongan untuk pencapaian pembelajaran.
Guru yang berpusat pada siswa juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan
tidak hanya intelektual siswa tetapi juga perkembangan sosial dan emosional dalam
diri para siswa.

0 komentar:

Posting Komentar